KUMPULAN GORESAN PENAKU


 

Hello happy people. If you're new here, allow me to introduce Myself. I am Zia. I am a college student of Statistics Polytechnic STIS Jakarta. 

Well, it's almost a half of year we were in quarinty time. During the pandemic which requires us to do activities at home. To be honest, it makes me spend a lot of time lying down. When I returned to open my worksheet, there were many pen scribbles that I had written before. So, I decided to post these articles into a blog. And also hopefully it can be a good chance to me to being productive. 

It's my pleasure to be here in my second blog. Let's have more fun and always support me with positive energy ^^ Hope you enjoy it! 


And The Flower Were Grey

Kaki melangkah berpijak pada tanah
Langkah terpaku, diam membisu
Hilang, lenyap, dingin....
Gelap, remuk....
Kita menjadi runyam
Tak mau berpadu
Tak dapat menggenggam
Tak dapat memandang
Tak juga merindukan
Apa yang diharapkan?
Lentera sudah lama menjadi bertuah
Padam cahayanya, tak lagi ada kehangatan
Rapuh, beku...
Walau tali masih harus tersimpul
Kadang masih terhubung
Sesaat kian dekat, namun lebih lama tuk jauh
Kembali waktu padamu
Haru, rapuh, luluh..

P.S: I was remember this is my first journaling since I came to Jakarta. I just walked in the way for back to my boarding house when it was.  Well, it's just for fun tho :D  


Early Summer Rain

Semesta bergemuruh sejak siang tadi
awan di langit bidara cina nampak kelabu, menggantung membisu
awalnya ku kira semuanya kan seperti itu, diam, mematung, tak akan rusuh
namun, sesaat setelah badai mulai mengamuk, spontan saja, alam bereaksi karena itu
takjub sekaligus takut kalau-kalau turun dan basah yang kian mengebu-gebu

kini, kembali semuanya tenang...
walau takkan hilang di kekang masa
sungguh tahu apa yang terulang
pemilik kaki mungil itu akan pergi, menyusuri lorong yang temaram

Memang rindu menyeruak
Tak lagi dapat menahan luapan terpaan
bahkan hujan pun tahu
dirinya harus segera turun di musim panas

P.S: Oh yeah, I really remember 'bout this moment. I just walked alone to Grecory Store, to buy something. Interestingly, I never knew that the sky was getting cloudy. And suddenly the sky roared and lightning descended. Pfft, that was a bad moment.. never mind.


(Sumber: taken by me)

Silent Storm

Sudah dua hari sejak peristiwa itu, ekspresinya selalu dingin. 

Tatapannya beku dan sinis. seolah siapa saja yang menatapnya, seketika bisa terluka. 

Aku mencoba bertahan dari kecamuk perang tak berarti itu 

Tersadar! di tengah-tengah konflik menyelimuti atmosfer ruang lingkup kami, seolah semakin membuat perang ini menjadi konflik batin.

Batin menggerutu tak kuasa menghadapi amukan badai emosi yang tak berujung. 

Masing-masing bertahan pada presepsi yang tak mendasar. dua-duannya tak jauh beda.

Aku sadar keegoisan tersebut dan berusaha mengakhiri saja perang batin ini. 

Namun, usaha ini masih belum dapat diterima untuk sementara waktu olehnya. 

Mungkin ia butuh waktu atas masalah ini, atau mungkin juga dia telah bosan menunggu "dipahami" yang saat ini tak ia dapatkan dariku. 

Mungkinkah diri juga salah menilainya? atau justru emosi telah membutakan mata batinku selama ini?

 

...

The End of The Road

Ada yang bilang pertemuan membawa makna, mengukir kisah dan meninggalkan cerita. 

Kau tidak bisa menentukan dengan siapa kau akan berjumpa 

atau dengan siapa kau akan mengucapkan selamat tinggal.

P.S: No one told you that you needed and worth. Just be greatful for yourself! 


It's Raining

Angin sepoi berhembus dari balik jendela. Sepasang mata tengah memandangi awan kelabu
yang mengepul di angkasa. Sesekali didengarnya suara gemuruh guntur yang pertanda
baginya bahwa tak akan lama lagi hujan akan turun. Hujan yang tak biasanya. Deras.
Turun dengan derasnya. Bahkan, sanggup menyaingi tetesan air yang juga tak henti
hentinya membasahi pipi dingin itu. Nasihat bagi jiwa yang mencari. judul buku yang ada digenggamannya. Terelus lembut dalam pelukan hangat sosok itu. Sedingin Es dengan wajah sembabnya itu, menatap sekeliling dengan haru. Seolah Lukisan yang terpaku di dinding kamar
ini, mengingatkannya kenangan sedih/pahit yang ingin ia lupakan sesegara mungkin. Walau sekarang tetap saja sama. Sulit untuk melupakan semua itu.

P.S: I have no Idea about this one. I just don't remember the moment when it was. I am telling you, sometimes this only my Imagination.. Haha..


Komentar